Saya sudah menyukai dunia penulisan sejak kecil. Sosok yang banyak menginspirasi Saya adalah almarhum eyang kakung Saya, kebetulan beliau adalah seorang seniman besar pada jamannya. Beliau berprofesi sebagai dosen Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Sanata Dharma Yogyakarta, Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), dan pendiri sekaligus direktur Sekolah Seni Drama dan Film (SSDRAF) yang kemudian tahun 1955 menjadi Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (ASDRAFI). Cukup banyak judul buku dan naskah drama yang sudah beliau tulis salah satunya adalah naskah drama terbuka pertama di Indonesia dengan judul “Sumpah Gadjah Mada” yang pentas di Yogyakarta dan kota-kota besar di pulau Jawa.
Semasa kecil, rumah Yangkakung selalu dipenuhi tamu tokoh-tokoh seniman. Nama-nama besar seperti Alex Suprapto Yudho, Putu Wijaya, bahkan Teguh Karya pernah menjadi murid beliau. Saya terbiasa menonton Yangkakung berlatih atau mengajari teater murid-muridnya. Dari situlah, meskipun Saya masih duduk di taman kanak-kanak, nama dan karya William Shakespeare, Rabindranath Tagore, Khalil Gibran, sampai Chairil Anwar tidak tampak asing. Rumah Yangkakung adalah surga buku karena beliau sangat gemar membaca. Kegemaran beliau menurun pada saya sampai sekarang.
Awal mula kegemaran Saya menulis
Kegemaran menulis sudah saya mulai sejak sekolah dasar yaitu menulis cerita-cerita pendek dan aktif di kepengurusan majalah-majalah dinding. tulisan-tulisan Saya banyak digemari oleh teman-teman di lingkungan kantor. Sayang, saat itu Saya belum terfikir untuk menerbitkan karya-karya Saya. Buku pertama yang diterbikan adalah “Mereka Bilang Aku Gila”, yang merupakan memoar kisah nyata tentang perjuangan Saya sebagai seorang survivor bipolar disorder. Setelah itu, Saya mulai aktif menulis tetapi sebagai ghost writer untuk memoar dan novel. Tertarik untuk menuliskan kisah hidup Anda atau tertarik dengan dunia penulisan? Silahkan hubungi Saya
Akhir kata, segala penyakit itu datangnya dari Tuhan dan hanya kepada-Nya kita bisa berserah diri. Tidak ada kata mustahil untuk sembuh bagi Tuhan. Tetap semangat untuk Saya. Selalu yakin bahwa Anda pun berhak untuk bahagia. Jangan pernah kehilangan keyakinan dan harapan. Teruslah menebarkan kebaikan dan inspirasi kepada orang-orang di sekitar Anda. Badai pasti berlalu …